PADANG | Innalillahi wa innaillahi rajiuun. Sesungguhnya kita semua datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Ini berarti kalau kita yang hidup ini tidak akan selamanya mendiami dunia ini. Ada saatnya dimana kita akan meninggalkannya.
Demikian disampaikan Penghulu Suku Jambak nan Batujuah Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang Irwan Basir Dt. Rajo Alam, SH.MM saat melepas keberangkatan jenazah Almarhum Suhatman 56 tahun suku Jambak pada Jumat, 9/12/2022 dari rumah duka Jalan Kelok Kuranji Kelurahan Kecamatan Kuranji Kota Padang.
Lebih lanjut disampaikan, setiap musibah kematian merupakan pelajaran bagi kita. Wakafabilmauti wa idzo. Cukup lah kematian itu pelajaran bagi seluruh manusia. Artinya mengisyaratkan kepada kita kalau kita tidak akan selamanya hidup di atas dunia ini.
" Wakafabilmauti wa idzho. Cukuplah kematian ini menjadi pelajaran bagi kita. Pelajaran kalau kita tidak selamanya hidup di atas dunia ini. Suatu saat, akan tiba masanya dimana kita juga akan menempuh kematian ini. Semua itu adalah Kuasa Allah Swt. Waallahu 'ala kullisyaain qodir. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," ucap Irwan Basir.
Selain itu tokoh yang juga Ketua DPD LPM Kota Padang ini juga menyampaikan, selaku orang mukmin kita harus saling menjaga hubungan hablumminannash kita antar sesama manusia. Melayat ketempat yang ditimpa musibah adalah bentuk hubungan kita sesama manusia. Innamal mukminunna ikhwa. Setiap orang mukmin itu adalah bersaudara.
" Innamal mukminunna ikhwa. Setiap orang mukmin itu adalah bersaudara. Tanda kita bersaudara, kita datang ke rumah duka ini untuk melayat dan melepas keberangkatan almarhum ke peristirahatan terakhirnya. Mungkin hari ini beliau yang terbaring dihadapan kita. Kita yang datang melayatnya. Suatu saat nanti kitalah yang akan terbaring didepan para pelayat. Hanya waktunya saja kita tidak tahu kapan datangnya," terang Irwan Basir lagi.
Terakhir, Ketua Dekopinda Kota Padang ini juga menyampaikan permohonan maaf untuk almarhum kepada para pelayat. Almarhum yang sudah lama hidup dan bergaul dengan seluruh masyarakat tentu ada kesalahan dan kehilafan yang telah dilakukan. Baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Agar tidak terhalang perjalanan almarhum dalam menghadap Sang Khalik, selaku orang mukmin wajib memaafkannya
"Dalam hidup almarhum sudah cukup lama bergaul dengan kita. Sudah 56 tahun. Tentu ada kesalahan dan kekhilafan yang telah beliau lakukan. Baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Agar tidak terhalang perjalanan almarhum dalam menghadap Allah Swt. selaku orang mukmin kita wajib memaafkannya. Pun terhadap utang piutang yang dapat dibuktikan secara hitam di atas putih, dapat menghubungi ahli waris atau keluarganya untuk diselesaikan," jelas Ketua MPA KAN Pauh IX ini.
Almarhum Suhatman meninggal dalam usia 56 tahun dan meninggalkan satu orang isteri dan 2 orang anak. Almarhum adalah salah seorang yang aktif di masyarakat dan merupakan seorang tokoh olahraga khususnya Vollyball yang sekarang aktif menjadi wasit juri di olah raga tersebut. Almarhum Suhatman saat kematian ini masih tercatat sebagai PNS Dinas Pendidikan Kota Padang sebagai staf pengajar di SMP Negeri 28 Padang di bidang studi olah raga.
Turut melayat ke rumah duka, Anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Z Latif, Tokoh masyarakat Kuranji Irwan Zuldani, Iswandi Mukhtar, Kepala Sekolah SMP Negeri 28 Padang beserta segenap majelis guru, ninik mamak dari Suku Jambak nan Batujuh serta masyarakat lainnya.